SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Ubad (75), perajin tusuk sate asal Kampung Cipatir RT 06/07, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, merasakan betul dampak pandemi Covid-19. Hasil produksinya saat ini banyak menumpuk karena tak laku dijual.
“Sekarang lagi istirahat. Produksi tusuk sate saya hentikan dulu. Soalnya barang masih numpuk, tidak ada pembeli,” ucap Ubad, Rabu (3/6/2020).
Sebagai warga terdampak, mestinya Ubad mendapat bantuan sosial. Tapi kenyataannya hingga saat ini belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, ataupun kabupaten.
“Sampai sekarang belum menerima bantuan apapun. Mungkin saja pemerintah masih melakukan pendataan kepada calon penerima bantuan sosial,” ujarnya.
Ia dan anggota keluarganya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk menutupi kebutuhan sehari-hari di saat pandemi sekarang ini. Paling tidak ada pihak lain yang membeli tusuk sate hasil buah tangannya.
“Saya biasa menjual seharga Rp15 ribu setiap satu ikat tusuk sate dan cilok,” tandasnya.
Kontributor: Fadillah
Editor: Bardal