Perajin Bambu Hitam Asal Cisolok Terus Berinovasi Hasilkan Produk

PERAJIN bambu hitam, Doni Sutiandi (21), memperlihatkan hasil buah karyanya. Foto: Magnet Indonesia/Agris Suseno

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Di Kampung Pasir Talaga RT 03/05, Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, terdapat seorang perajin bambu hitam. Di tengah pandemi Covid-19, usaha yang digelutinya tak lantas berdampak terhadap produksi.

Adalah Doni Sutiandi (21), seorang pemuda yang memilih menggeluti usaha kerajinan tersebut. Berbagai hasil kerajinannya yang fokus pada perabotan rumah tangga, banyak dipesan masyarakat.

Awalnya, Doni yang memiliki brand ‘Don Bamboo Craft’ hanya memproduksi kerajinan bambu hitam berupa gelas, teko, dan nampan. Namun berkat keuletan dan kreativitasnya, kini kerajinan tangannya mulai memproduksi pembuatan lampu dinding, lampu tidur, dan lukisan wajah.

“Alhamdulillah, sekarang produksi kerajinan bambu hitam sudah membuat lampu dinding, lampu tidur, dan lukisan,” kata Doni, Sabtu (27/6/2020).

BACA JUGA   Penanganan Stunting di 20 Desa Libatkan 20 Perangkat Daerah di Kabupaten Sukabumi

Doni membuat kerajinan bambu hitam masih secara manual. Artinya, pembuatannya betul-betul menggunakan tangan tanpa ada bantuan mesin.

Karena itu, harga yang dibanderol pada setiap produk kerajinan bervariasi. Harganya tergantung tingkat kerumitan pembuatannya, seperti pada pegangan cangkir yang melengkung dan jenis produk lainnya.

“Untuk satu set poci itu terdiri dari gelas empat. Pembuatan satu set poci memerlukan waktu 4-5 hari. Harga mulai Rp30 ribu-Rp250 ribu tergantung bentuk dan tingkat kerumitan saat pembuatannya,” terangnya.

Sedangkan proses pembuatan lampu dinding dan lukisan bisa dikerjakan dalam waktu satu hari. Doni mengandalkan pemasaran di media sosial. Hasilnya, relatif cukup banyak pemesannya dari luar daerah, seperti dari Sumatera, Aceh, Riau, hingga Sulawesi.

BACA JUGA   Tim Jibom Polda Jabar Sterilisasi Gereja di Kota Sukabumi

Related Posts

Add New Playlist