Luhut: Berbagai Program Nelayan untuk Memutus Mata Rantai Distribusi

MENKO Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, didampingi Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, dan Bupati Sukabumi, Marwan Hamami meresmikan Gerai Fish Mart dan TPI online, di TPI Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/7/2019). Foto: Magnet Indonesia/Rizal J

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Atensi pemerintah dalam sektor kemaritiman di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi terbilang cukup tinggi. Sabtu (20/7/2019), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, meresmikan Gerai Fish Mart, peluncuran TPI online, dan pelepasan melaut program satu juta nelayan berdaulat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ciwaru, Kampung Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas.

“Berbagai program nelayan ini untuk memutus mata rantai distribusi. Artinya, nelayan bisa langsung menjual ikan hasil tangkapan tanpa melalui tengkulak,” ujar Luhut kepada wartawan.

Hasil tangkapan ikan bisa langsung dijual ke Gerai Fish Mart melalui aplikasi. Kementerian Kemaritiman akan menggandeng salah satu perusahaan yang menyediakan jaringan hingga menjangkau ke tengah laut.

BACA JUGA   KAMMI Sukabumi Kritisi Memblenya Nilai Tukar Rupiah

“Jaringannya sejauh 60 kilometer. Dari tengah laut nelayan nanti bisa transaksi. Jadi lebih efisiensi waktu,” jelasnya.

Aplikasi yang akan digunakan nelayan diberi nama Aruna. Aplikasi Aruna tersebut sudah digunakan nelayan di Papua. Mereka menjual ikan secara langsung kepada konsumen.

“Nelayan di Papua sudah tahu harga jual ikan karena menggunakan aplikasi Aruna,” kata Luhut.

Luhut juga meminta nelayan tidak membuang sampah, terutama berjenis plastik ke pantai, sungai, atau laut supaya ikan-ikan hasil tangkapan lebih segar.

“Kalau kita buang plastik ke laut akan cair jadi mikroplastik dan dimakan ikan. Jadi hindari buang plastik ke laut,” ingatnya.

Kontributor:  Rizal Jalaludin
Editor:  Sulaeman

BACA JUGA   Penggunaan Phonska OCA Hasilkan Ubinan Padi Sawah 11,6 Ton per Hektare

Related Posts

Add New Playlist