Warga Perbatasan Banten-Sukabumi Kesulitan Air Bersih

DEBIT air Sungai Cibareno yang menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan mandi dan mencuci pakaian warga setempat mulai surut akibat kemarau panjang. Magnet Indonesia Online/Yadi

BANTEN | MAGNETINDONESIA.CO – Warga di perbatasan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dengan Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, mulai merasakan kesulitan air bersih untuk keperluan sehari-harinya. Kondisi itu dampak musim kemarau yang terjadi sejak tiga bulan terakhir.

Pantauan Magnet Indonesia Online, mata air pegunungan yang biasa dimanfaatkan warga mulai surut. Musim kemarau juga berdampak pada hamparan sawah di Kampung Batu Nunggul, Desa Cibareno, Kecamatan Cilograng, mengalami kekeringan akibat sumber air untuk mengairi lahan petani itu sudah menyusut.

“Airnya mulai menyusut. Biasanya tidak seperti ini walaupun sedang kemarau,” kata Henti (24), warga Kampung Babakan Asem, Desa Cibareno, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Minggu (12/8/2018).

BACA JUGA   Warga Dua Desa di Kecamatan Tanggeung Tuntut Pemungutan Suara Ulang

Ia menjelaskan, kesulitan air bersih mulai dirasakan sejak dua pekan terakhir. Apalagi, mata air pegunungan yang mengalir ke Sungai Cibareno sudah tidak bisa diandalkan lagi warga setempat.

Padahal, lanjut Henti, air Sungai Cibareno yang menjadi batas alam antara Provinsi Banten dengan Jabar itu biasa digunakan warga untuk untuk kebutuhan mandi dan mencuci pakaian.

“Saya berharap musim kemarau segera berakhir. Susah juga kalau seperti ini terus,” keluhnya.

Kontributor:  Yadi
EditorBardal

Related Posts

Add New Playlist