Bocah Perempuan Ini Derita Penyakit Cerebral Palsy

SALMA Dwi Permana, penderita penyakit cerebral palsy sedang digendong orangtuanya. Salma saat ini dalam masa perawatan di rumahnya. Magnet Indonesia Online/Ervan Fauzan

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Salma Dwi Permana, bocah berusia 7 tahun, didiagnosa menderita penyakit cerebral palsy kategori spastic (paling umum) sejak usia 1 tahun. Kini, anak pasangan suami-istri, Fery Permana dan Yuli Purwati, warga Kampung Pasar RT 03/03, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi itu kondisinya sangat memprihatinkan.

Berdasarkan informasi, awalnya Salma terlahir dalam kondisi normal dan sehat. Berat badannya kala itu mencapai 3,9 kilogram. Namun ia sempat mengalami demam disertai kejang dalam waktu cukup lama.

Salma tak bisa menggerakkan anggota tubuhnya secara normal. Berbagai upaya pengobatan sudah dilakukan keluarga, baik medis maupun alternatif. Namun hingga kini belum menunjukkan progres positif bagi kesembuhannya.

BACA JUGA   Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Ajak Masyarakat Dukung Kasepuhan Sinar Resmi Menjadi Nominator API 2021

“Kami sudah berusaha mengobati untuk kesembuhannya. Tapi belum ada perubahan apapun,” kata Fery Permana, ayah Salma kepada Magnet Indonesia Online, Selasa (31/7/2018).

Kondisi Salma mendapatkan perhatian semua pihak. Elemen masyarakat Sukabumi membuat Gerakan Cebu-Cebu (GCC) berupa donasi biaya pengobatan dan biaya sehari-hari untuk keluarga Salma.

“Semoga anak saya bisa kembali sembuh seperti sedia kala,” jelasnya.

Cerebral palsy adalah nama sekelompok kondisi yang memengaruhi otot dan saraf. Penyakit ini bukan bawaan, tapi dimulai dari tahap awal kehidupan yaitu sejak lahir. Ada tiga jenis cerebral palsy yakni spastic, athetoid, dan ataxic. Cerebral palsy merupakan kondisi seumur hidup yang tidak akan memburuk dan kebanyakan anak dengan CP memiliki aktivitas sehari-hari yang normal pula.

BACA JUGA   Potensi SAR Gabungan Dikerahkan Cari Jasad Korban Tenggelam di Perairan Citepus

Related Posts

Add New Playlist