Gawat! Ada Oknum Guru SD di Cianjur Diduga Pungli Biaya Pendaftaran Siswa

Ilustrasi pungli. IST

CIANJUR | MAGNETINDONESIA.CO – Sejumlah orang tua siswa alumni SDN Ibu Jenab 1 Kabupaten Cianjur diduga dipungli uang biaya pendaftaran ke SMP yang diduga dilakukan oknum guru. Uang itu diduga menjadi pelicin agar anak mereka bisa masuk ke salah satu SMPN favorit di Cianjur.

“Saya dimintai uang Rp1,7 juta kalau anak saya mau masuk ke SMPN 1,” ujar salah seorang orang tua siswa yang identitasnya minta dirahasiakan saat mengadukan dugaan pungli ke kantor PWI Kabupaten Cianjur, Jumat (29/6/2018).

Uang sebesar itu, lanjut dia, katanya akan digunakan untuk mempermudah diterimanya anak mereka ke SMPN 1 Cianjur. Ia pun menyerahkan uang sebesar itu dengan harapan anaknya diterima di SMPN 1.

BACA JUGA   Pemkab Cianjur tak Akan Toleransi Pegawai yang Korupsi

Sayang, meskipun uang sudah diserahkan, tetapi anaknya tetap saja tak diterima masuk di SMPN 1 Cianjur. Dari 50 siswa lulusan SDN Ibu Jenab 1 yang mendaftar, hanya 20 siswa yang diterima.

“Katanya bisa langsung diterima. Tapi nyatanya anak saya enggak masuk,” keluh dia diamini enam orang tua siswa lainnya.

Tujuh orang tua siswa itu sengaja datang ke PWI Cianjur meminta bantuan agar dua oknum guru di SDN Ibu Jenab 1 bertanggung jawab. Bahkan mereka juga meminta uang yang sudah diserahkan sebesar Rp1,7 juta dikembalikan.

“Harus bertanggung jawab,” tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Cecep Sobandi, mengaku akan menindak tegas sekolah maupun oknum guru yang berupaya memungut uang pendaftaran siswa.

BACA JUGA   Program YESS sebagai Usaha Alternatif Pemuda Milenial di Sektor Pertanian

“Sanksinya bisa lisan dan tegasnya melalui tulisan,” tegas Cecep, belum lama ini.

Sementara itu, Sekretaris PWI Kabupaten Cianjur, Mokh Ikhsan, menyayangkan terjadinya dugaan pungli dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tengah semangat pemerintah yang terus menekan berbagai praktik-praktik menyimpang dalam dunia pendidikan. Aduan itu harus ditindaklanjuti Dinas Pendidikan untuk segera menginvestigasi ke lapangan.

Related Posts

Add New Playlist